Terus menerus terlintas saat pertama kau menatapku...
Masih merona wajah ini memuji kau buatku memerah
Kental darahku pun menggumpal lunak lidahku mengeras
Nafasku tercekik saat halusnya jemarimu menyentuh cacat tubuhku..
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Tak kan habis nada ini kusenandungkan...
Tuk memuja dirimu yang dianugrahi keindahan yang sempurna
Dan tak kan pernah cukup tinta ini kugoreskan
Tuk kugambarkan besarnya hati yang kan kupersembahkan pada dirimu
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Pasti ku kan temukan cara tuk membuat dirimu menderita
Pasti kau kan penuh siksa dengan benci yang selalu kupelihara
Hati ku tak kan pernah berhenti tuk menghianati diriku
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
just my inspiration from Dal Segno
Masih merona wajah ini memuji kau buatku memerah
Kental darahku pun menggumpal lunak lidahku mengeras
Nafasku tercekik saat halusnya jemarimu menyentuh cacat tubuhku..
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Tak kan habis nada ini kusenandungkan...
Tuk memuja dirimu yang dianugrahi keindahan yang sempurna
Dan tak kan pernah cukup tinta ini kugoreskan
Tuk kugambarkan besarnya hati yang kan kupersembahkan pada dirimu
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Pasti ku kan temukan cara tuk membuat dirimu menderita
Pasti kau kan penuh siksa dengan benci yang selalu kupelihara
Hati ku tak kan pernah berhenti tuk menghianati diriku
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
Terkutuklah engkau bila kau mendambakan diriku
Membusuklah engkau bila kau tetap menginginkan diriku
just my inspiration from Dal Segno